Hihid adalah alat untuk mengipasi nasi pada waktu diakeul (nasi panas yang diaduk-aduk). Bentuknya persegi empat, terbuat dari bambu yang dianyam dan salah satu sisi panjang diberi bingkai bilah bambu sebagai pegangan. Selain dipakai untuk mengipasi nasi yang sedang diakeul, hihid juga dipakai untuk mengipasi bara api waktu membakar makanan seperti sate, jagung dan sebagainya.
[Wikipedia]
Dalam budaya sunda, benda di atas disebut hihid. Sepertinya hihid ini lebih identik dengan tukang sate, tukang jagung bakar, pokonya pedagang yang pake bara api. Hehehe tapi multifungsi ko. Kalau di daerah saya, biasanya para ibu menggunakan hihid untuk meninabobokan anaknya (dulu sih masih jaman ayunan dari samping). Tapi emang rasanya beda aja kalau dikipasi pake hihid hihi. Apalagi udah masuk musim kemarau, hawa lagi panas-panasnya. Padahal kipas jaman sekarang udah beraneka bentuk ya. But, hihid is a unique one.
Wilujeng wengi. 🙂
dalam bahasa Madura, namanya pai-kepai, digunakan untuk mengipas bara api untuk sate, salam kenal http://www.senibenni.com
wah baru tau saya. 😀
salam kenal juga. 🙂
Oh, jadi ada namanya, toh :haha. Keluarga saya biasa menyebutnya kipas, Mbak :hihi.
Unik memang, kalau kita di kantor atau sekolah membawa kipas ini buat cari angin. Tapi sekaligus pahala juga sih, soalnya karena besar, jadi sekali kipas, anginnya bisa ikut melipir ke tetangga juga :hihi.
hahaha iya kalau di sunda, ini disebut hihid. gak tau kalau di daerah lain namanya apa. haha iya, apalagi yang ukuran kipasnya besar. 😀
kegunaan lainnya, kalau punggung gatel, gagangnya bisa buat garuk-garuk 😀
bisa jadi bisa jadi. 🙂
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. 🙂
Salam kenal.
sama2… kalau gatel jangan sungkan untuk garuk yaa.. kalo kesel bisa juga buat getok :p
wah bisa dijadiin senjata juga ya.