Gula Cakar, Si Merah Muda Nan Manis

20150403_092942Selain terkenal dengan julukan Kota Angin, kecap Majalengka, pabrik bola, dan pabrik genting Jatiwangi, Majalengka pun terkenal dengan penganan khasnya yaitu gula cakar. Meskipun tidak semua orang Majalengka mengenal gula cakar. Termasuk beberapa teman saya yang nggak tahu apa itu gula cakar (curcol).

Makanan ini terbuat dari gula pasir/gula putih yang dicampur dengan soda supaya dapat mengembang. Gula cakar biasanya berbentuk kotak persegi dan berwarna merah muda. Makanan yang satu ini cukup mudah ditemui di beberapa daerah di Majalengka, terutama di pasar-pasar yang tersebar di Majalengka. Waktu itu mamah beli gula cakar di Pasar Cigasong, di warung dekat rumah pun ada.

Almarhumah nenek saya suka sekali membuat teh manis dengan campuran gula cakar. Jadi warna air tehnya sedikit ke-pink-pink-an. Karena memang lazimnya gula cakar digunakan untuk menyeduh teh atau kopi. Dimakan langsung juga bisa. Tapi resikonya sedikit terbatuk-batuk, menurut saya rasa manisnya terlalu menyengat. Biasanya bibi dan paman membawa gula cakar (dan kecap khas Majalengka) sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke Bandung. Walaupun keberadaanya sekarang tersisihkan dikarenakannya masyarakat lebih memilih gula pasir baik lokal/impor, bagi saya gula cakar memiliki kekhasan tersendiri. Selain warnanya yang merah muda, gula cakar ini cepatย sekali larut dalam air.

Setelah tadi browsing, nyari-nyari artikel mengenai gula cakar, saya baru tahu kalau gula cakar itu tidak layak konsumsi karena menggunakan zat pewarna tekstil.

Ini hasil temuan saya.

Ini hasil temuan saya.

Tapi alhamdulillah, dulu almarhumah nenek saya tidak ada keluhan apapun selama mengonsumsi gula cakar ini. Mungkin efek sampingnya pun baru terlihat dalam jangka panjang. Sayang sekali, seharusnya pemerintah Kabupaten Majalengka memberikan perhatian khususย kepada para pembuat gula cakar dengan memberikan sosialiasi/penyuluhan mengenai bahaya penggunaan pewarna sintetik. Jadi mereka bisa mencari alternatif lain yang bisa digunakan untuk mengganti pewarna merah muda pada gula cakar. Karena bagaimanapun, gula cakar ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Majalengka khususnya orang-orang jaman baheula, maka patut dilestarikan.

Salam.

Baca juga : Resep Membuat Gula Cakar

 

Advertisement

47 comments

  1. Kalau menurut saya sih baru ke sini-sini gula cakarnya pakai pengawet atau pewarna tekstil Mbak. Mungkin karena harga soda berwarna itu mahal, jadi mereka pakai soda biasa dan pewarnanya sumba untuk kain… tapi bagaimanapun kita mesti tetap hati-hati sih dengan makanan. Kalau warnanya sudah aneh menurut saya mending jangan dibeli. Hehe.

      1. Saya baru menemukan minuman itu sudah kadaluwarsa kalau sudah saya minum :haha. Parah ya…

  2. saya pernah makan penganan yang warnanya juga ngejreng begini tapi ada campuran kelapa parutnya gitu tapi lupa deh namanya ๐Ÿ™‚

    salam
    /kayka

  3. Mungkin dulu gak pakai pewarna kain kali ya. Pernah nyoba sekali sih makanan ini. Serem juga ya. Sayang padahal bisa jadi potensi penarik wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh..

  4. Seperti yang saya bilang di atas. Kirain teh ini wajik. Ternyata gula ya. Selama di Cirebon gak pernah lihat atau denger soal ini padahal tetanggaan gitu kotanya.

    Soal pewarna, skrg mungkin sudah banyak yang mengakalinya ya utk reduce cost.

  5. Waw kalo yg manis2 gini saya doyan *ngaca sendiri* kadangan gula merah suka saya gadoin.

    Pake soda ya buat ngembangin nya? kalo gitu taneman arumdalu saya dirumah mau pake soda juga ah biar mengembang *halahh naon*

    P.s : salam kenal yaa mba Rizka ๐Ÿ˜€

  6. Majalengka ya? Kebetulan bulan lalu saya baru pulang dari sana. Sayang gak sempat mencicipi kuliner khas sana. Terutama yg ada di postingan ini. Kayaknya harus balik lagi nih…

      1. Saya cuma pernah dengar olok-olok orang Sumedang dengan Majalengka perihal penganan khas daerah mereka. Kedengarannya lucu2 padahal sama2 terbuat dari kedelai.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s